Mengingat kata "bunga" sering terkait dengan sesuatu yang indah dan menarik perhatian. Dalam keseharian kata bunga sering menunjukkan suasana yang positif seperti hatiku berbunga-bunga yang menggambarkan betapa senangnya suasana hati seseorang. Bunga bila dikaitkan dengan bank, berarti bertambahnya jumlah uang dari yang semula disimpan di dalam bank yang diperoleh sebagai imbalan jasa menyimpan uang di bank tersebut. Ada juga istilah bunga desa, yaitu bila sandangkan pada seorang gadis cantik yang jadi rebutan para jejaka di suatu desa.
Bunga adalah bagian tak terpisahkan dari dunia tumbuhan. Kita mengenal bunga mawar yang berasal dari tumbuhan mawar. Bunga melati, bunga kamboja, bunga kembang sepatu. Bunga menarik perhatian tidak hanya manusia, tetapi juga makhluk hidup lainnya seperti kumbang, kupu-kupu dan binatang lainnya.
Mengapa semua tertarik pada bunga? Itulah rahasia bunga diciptakan. Dan ini semua terkait dengan bagaimana tumbuhan bertahan hidup, berkembang biak dari satu generasi ke generasi berikutnya. Untuk meneruskan keturunan pada generasi berikutnya, semua makhluk hidup perlu berpasangan. Sang pejantan berpasangan dengan si betina. Mereka mencari pasangan yang sesuai untuk selanjutnya melakukan proses perkawinan dan menghasilkan keturunan.
Beda dengan tumbuhan, hewan bisa aktif mencari pasangannya yang cocok. Bisa berkelana jauh dari tempatnya lahir untuk mencari pasangannya. Agar tampil menarik, si jantan berusaha tampil menawan sehingga mampu meluluhkan hati si betina. Tidaklah demikian dengan tumbuhan. Sejak biji tertanam di tanah sampai dengan matinya, bisa beberapa bulan atau ratusan tahun lamanya, tumbuhan tidak berpindah. Agar tumbuhan tersebut bisa berkembang-biak, tumbuhan menghasilkan pasangan sendiri yaitu bagian tanaman yang bersifat pejantan dan bagian yang disebut betina. Nah si petanjan dari tumbuhan tidaklah bisa sendiri mendekati betina dan melakukan perkawinan. Perlu bantuan makhluk lain seperti kumbang, kupu-kupu, burung, hewan liar, manusia bahkan angin atau tetesan air. Untuk menarik perhatian, tumbuhan menghasilkan apa yang disebut bunga, yang didalamnya terdapat bagian yang bersifat jantan (tasel, benang sari, serbuk sari) dan ada bagian yang bersifat betina (ovul). Bunga setiap tumbuhan dibuat Yang Maha Pencipta sedemikian rupa sehingga mampu mengundang makhluk lain untuk bisa membantu proses perkawinan atau pertemuan antara serbuk sari dan ovum sehingga menghasilkan biji untuk meneruskan kelanjutan spesis tumbuhan itu berikutnya.
Bunga betina jagung |
Bunga Jantan Jagung |
Tasel tumbuh di atas tanaman jagung, bagian pangkalnya adalah bagian batang jagung utama, kemudian bercabang-cabang. Tasel mulai muncul saat pertengahan umur tanaman, sekitar 50 – 60 hari setelah tanam di daerah tropis dataran rendah dan sekitar 60 – 65 hari bila ditanam di daerah dataran tinggi. Tasel yang matang menghasilkan anter (bagian yang menghasilkan serbuk sari) pada batang dan cabang tasel. Setiap tasel menghasilkan sekitar 1.000 spikelet, yang masing-masingnya menghasilkan dua floret. Setiap floret menghasilkan tiga anter, yang selanjutnya menghasilkan serbuk sari. Dengan demikian ada sekitar 6.000 anter pada setiap tasel yang menggelantung pada cabang-cabang tasel.
Berapa sih jumlah serbuk sari yang dihasilkan dari satu tanaman? Dari satu hamparan satu hektar? Coba kita hitung. Setiap anter dapat menghasilkan 2500 butir serbuk sari. Bila tanaman menghasilkan sekitar 6000 anter, maka jumlah serbuk sari yang dihasilkan adalah sekitar 15 juta butir. Nah bila dalam setiap hektar ada sekitar 70 ribu tanaman, so ada sekitar 1.5 trilyun serbuk sari yang tersedia untuk membuahi bunga betina.
Wow… banyak sekali yaa…! Memangnya berapa banyak pembuahan yang berhasil? Yang dimaksud pembuahan berhasil adalah bertemunya satu serbuk sari dengan indung telur sehingga menghasilkan satu biji. Biji-biji tanaman jagung terletak ditongkol jagung, bersusun teratur sehingga menghasilkan sekitar 600 biji dalam satu tongkol. Bila kita tanam satu hektar jagung, maka bisa mendapat sekitar 70 ribu tongkol. 70 ribu tongkol berarti ada sekitar 42 juta biji yang dibuahi (hitungannya adalah 600 biji per tongkol di kali 70 ribu tongkol per hektar).
Karena tidak semua serbuk sari berhasil membuahi bunga betina, maka dibutuhkan banyak sekali serbuk sari. Nggak tanggung-tanggung, 1.5 trilyun serbuk sari disiapkan. Setiap serbuk sari berlomba untuk menjadi pemenang membuahi satu indung telur. Berarti…… kalau dihitung, ada sekitar 24 ribu serbuk sari yang bersaing untuk membuahi satu indung telur betina.
Cabang tasel. Yang menggantung adalah anter dimana serbuk sari berasal |
Penyebaran serbuk sari
Bila anter matang, ujungnya membuka dan anter mulai memencarkan serbuk sari. Pemencaran dimulai dari cabang-cabang bawah tasel dan terus berlanjut pada cabang-cabang di atasnya dalam beberapa hari. Tasel yang masak bisa memencarkan serbuk sari selama sekitar satu minggu. Kumpulan serbuk sari yang terpencar di pertanaman jagung akan tampak seperti debu berkabut yang halus, berwarna kuning atau putih. Serbu sari tersebut melayang dan bisa terbawa angin. Serbuk sari yang baik hanya berumur beberapa menit di udara. Bila sebuah anter telah memencarkan seluruh serbuk sarinya, anter tersebut akan jatuh terlepas dari tasel.
Tongkol jagung menghasilkan rambut betina yang tumbuh dari indung telur. Jumlahnya ratusan, bisa sekitar 600 helai rambut per tongkolnya. Serbuk sari yang menempel pada rambut akan masuk ke dalam saluran dalam rambut dan seterusnya bertemu dengan indung telur. Selanjutnya akan berkembang menjadi biji jagung. Tongkol membentuk rambut sekitar dua minggu sebelum munculnya tasel. Setiap indung telur menghasilkan satu helai rambut, yang tumbuh mulai dari dasar tongkol sampai dengan ujung tongkol. Helai rambut dapat tumbuh sekitar 4 cm panjang dalam seharinya. Waktu yang dilewati agar semua rambut muncul adalah sekitar 1 minggu dan dapat sejalan bersamaan dengan matangnya bunga jantan.
Sekian.